Ir. H. Zainal Asyikin Abbas
- Pengusaha-Petani Asli & Berusaha di Lamongan Teknolog (Ketua Lembaga Bantuan Tenologi)
- Industrialis (Direktur PT Ariasiatek Indonesia)
- Pengalaman Nasional (PT Pupuk Kaltim, PT Bukaka Kujang Prima, PT Indokor Indonesia)
- Pengalaman Internasional (Tenaga Ahli Exxon Energy Chemical Singapore 1994-96, Vulcan-Callaway Chemical ‘97-2003)
Peduli akan kemajuan:
- Pendidikan (Ketua Dept. Pendidikan Umum & Pelatihan Ormas Islam, Gerakan Anti Kebodohan-Institut Teknologi Bandung ‘78)
- Petani (Koordinator Komite Agroindustri Himpunan Kerukunan Tani Indonesia – HKTI)
- Nelayan (Asli Brondong-Paciran siap membantu kesejahteraan -kemakmuran nelayan melalui perundangan/regulasi)
- Koperasi & UKM (Ketua Dept. Koperasi, Usaha Kecil dan Mikro Ormas MKGR)Nyata Peduli Wong Cili
- Keamanan Nasional (Kader Mitra Kamtibmas & Mitra POLRI
- Untuk Kesejahteraan & Kemakmuran Petani-Nelayan dan Penduduk Pantura Lamongan-Gresik
Berbekal pendidikan, pengalaman, wawasan & kepedulian kami atas kondisi Bangsa Indonesia saat ini, maka dengan segala kerendahan hati, kami mohon do’a restu kepada seluruh Rakyat dan Masyarakat Kabupaten Lamongan & Gresik atas pencalonan legislative (CALEG DPR RI-2009) kami di Dapil X Jawa Timur, Partai Golkar Nomor : 23, Caleg Nomor : 2.
Negara Kesatuan Republik Indonesia, adalah negara yang gemah ripah lohjinawi, dengan pantai terpanjang sedunia, sumber daya alam dan mineral yang serba ada dan luar biasa jumlahnya, terletak di khatulistiwa sungguh sebagai rahmat Alloh SWT pada bangsa ini. Sayangnya sejak Bangsa Indonesia merdeka, pemerintahan Orde Baru dan Era Reformasi sampai saat ini, pengelolaannya masih belum memadai dan berorientasi pada prinsip-prinsip keadilan, kemakmuran, kesejahteraan dan kedaulatan Rakyat-Indonesia.
Demokratisasi masih belum memberikan manfaat secara nyata pada Rakyat Indonesia, karena beberapa hal sebagai berikut:
1. Wakil Rakyat (Legislative) sampai saat ini masih dipilih oleh partai melalui penomoran bukan dipilih langsung oleh rakyat, terjadi jual beli ‘Nomor Jadi’ sehingga setelah terpilih menjadi anggota DPR,kurang amanah dan tidak bekerja untuk rakyat. Pemerintah dalam menentukan kebijakan moneter dan arah pembangunan masih tergantung pada kepentingan asing dan mengesampingkan kepentingan nasional/rakyat.
Rendahnya rasa nasionalisme para penentu kebijakan, juga budaya masyrakat yang sangat konsumtif atas produk asing, tingkat keamanahan masayarakat yang rendah (low trust society) menyebabkan Negara Indonesia terpuruk pada krisis multi dimensi. Walaupun Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam, pemanfaatannya masih belum untuk kesejahtera an Rakyat Indonesia. Akibat salah pengelolaan ini, banyak pihak asing yang memanfaatkan sumber daya alam Indonesia untuk kepentingan mereka.
Negara Kesatuan Republik Indonesia, adalah negara yang gemah ripah lohjinawi, dengan pantai terpanjang sedunia, sumber daya alam dan mineral yang serba ada dan luar biasa jumlahnya, terletak di khatulistiwa sungguh sebagai rahmat Alloh SWT pada bangsa ini. Sayangnya sejak Bangsa Indonesia merdeka, pemerintahan Orde Baru dan Era Reformasi sampai saat ini, pengelolaannya masih belum memadai dan berorientasi pada prinsip-prinsip keadilan, kemakmuran, kesejahteraan dan kedaulatan Rakyat-Indonesia.
Demokratisasi masih belum memberikan manfaat secara nyata pada Rakyat Indonesia, karena beberapa hal sebagai berikut:
1. Wakil Rakyat (Legislative) sampai saat ini masih dipilih oleh partai melalui penomoran bukan dipilih langsung oleh rakyat, terjadi jual beli ‘Nomor Jadi’ sehingga setelah terpilih menjadi anggota DPR,kurang amanah dan tidak bekerja untuk rakyat. Pemerintah dalam menentukan kebijakan moneter dan arah pembangunan masih tergantung pada kepentingan asing dan mengesampingkan kepentingan nasional/rakyat.
Rendahnya rasa nasionalisme para penentu kebijakan, juga budaya masyrakat yang sangat konsumtif atas produk asing, tingkat keamanahan masayarakat yang rendah (low trust society) menyebabkan Negara Indonesia terpuruk pada krisis multi dimensi. Walaupun Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam, pemanfaatannya masih belum untuk kesejahtera an Rakyat Indonesia. Akibat salah pengelolaan ini, banyak pihak asing yang memanfaatkan sumber daya alam Indonesia untuk kepentingan mereka.
